Janda Beranak Dua yang Bikin Aku Kewalahan

Jejakberita7 - Kisah ini terjadi 5 tahun lalu. Saat itu, aku masih menjadi seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Surabaya.

Tepat setelah semester 5 selesai, aku memutuskan untuk pindah kos. Keputusan ini aku ambil karena ibu kos menaikkan harga sewa, selain itu aku juga ingin mencari suasana baru.

Setelah berkeliling dan mencari, akhirnya aku menemukan tempat kos yang murah dan menyenangkan. Tempatnya asri, ibu kosnya baik dan letaknya tak jauh dari kampusku.

Di sebelah kos juga terdapat penjual berbagai macam lauk-pauk dan sayuran. Sangat cocok bagiku yang sangat malas keluar jauh untuk mencari makan.

Beberapa hari setelah menempati kos baru, aku mulai mengenal beberapa tetangga sekitar. Misalnya saja penjual lauk-pauk di sebelah kos, ia seorang janda beranak dua, namanya Mirna.

Umurnya sekitar 30 tahunan. Wajahnya masih sangat cantik, apalagi saat rambutnya dikuncir belakang.

Hubunganku dengan Mirna cukup dekat. Hal itu karena setiap hari aku membeli makanan di tempatnya.

Kehidupanku di kos baruku berjalan biasa, tak ada yang istimewa. Hingga suatu hari, semuanya berubah saat Mirna meneleponku dan meminta tolong untuk membantunya menggeser lemari di kamarnya.

Aku pun langsung bergegas menuju rumahnya. Saat sampai, Mirna menyuruhku untuk langsung masuk ke dalam kamarnya.

Sesampainya di kamar, betapa kagetnya aku saat melihat Mirna hanya mengenakan sehelai handuk yang menutupi tubuhnya. Melihat hal itu, aku pun agak gugup dibuatnya.

Saat memindahkan lemari dari kamarnya ke kamar anaknya, tak sengaja handuk yang dikenakan Mirna terlepas. Saat itu pun aku refleks dan langsung melihatnya tubuh indah Mirna.

Anehnya, Mirna tak langsung buru-buru mengenakan handuknya yang terlepas. Ia terlihat santai dan seperti tak menganggapku ada di depannya.

Setelah kejadian itu, hubungan kami pun makin dekat. Mirna bercerita bahwa ia sudah menjadi janda selama 2 tahun, kini ia harus mengasuh kedua anaknya sendiri.

Aku pun mulai sering pergi berbelanja dan bersenang-senang bersama Mirna dan kedua anaknya. Perlahan sepertinya tumbuh rasa cinta dihati Mirna.

Suatu hari, ia pernah tiba-tiba mencium bibirku saat aku bertamu di rumahnya. Melihat kondisi rumah yang sepi karena anak-anaknya masih sekolah, kami pun melanjutkannya di kamar Mirna.

Saat di kamar, Mirna bak kemarau yang merindukan air hujan. Ia sangat beringas saat melepaskan semua kaus dan celanaku.

Setelah itu, hal yang tak bisa aku ceritakan dengan kata-kata pun terjadi. Sungguh, Mirna terlihat sangat cantik bila sedang berkeringat.

Setelah kejadian tak terduga tersebut, Mirna selalu memperhatikanku. Bahkan, sekarang aku selalu diberi makan gratis olehnya.

Sebenarnya ini bukan mauku. Mirna yang tak mau menerima uangku saat aku membeli makanannya.

Hingga suatu hari, aku melihat seorang pria muda yang bertamu di rumah Mirna.

Pria tersebut terus memanggil Mirna, tetapi tak ada orang di rumah karena Mirna sedang mengantar anaknya sekolah.

Melihat hal itu, aku menghampiri dan memberitahu pria tersebut kalau Mirna sedang tidak ada di rumah. Karena penasaran, aku pun menanyakan siapa sebenarnya pria tersebut.

Betapa kagetnya aku saat mendengar jawaban pria tersebut. Ternyata, pria itu adalah suami sah Mirna yang bekerja di sebuah kapal ikan.

Ia mengatakan bahwa ia sudah setahun lebih tidak pulang. Hal itu karena kontrak pekerjaannya yang tidak memperbolehkannya pulang setelah kontrak kerja habis.

Aku hanya bisa menyembunyikan semua gemuruh di dalam kepalaku. Setelah menunggu lama, akhirnya Mirna datang juga.

Melihat aku bersama suaminya, wajahnya terlihat sangat panik. Namun, suaminya tak terlihat curiga sedikit pun.

Mengetahui bahwa Mirna sudah bersuami, aku pun memutuskan untuk menyudahi sepihak hubungan terlarang kami. Akhirnya aku pun memutuskan untuk pindah kos dan meninggalkan Mirna.